Doa Dulu atau Usaha Dulu? Mana yang Lebih Utama?

Doa Dulu atau Usaha Dulu? Mana yang Lebih Utama?

Bagaimana teorinya bahwa berdoa lebih didahulukan (afdhol) dari pada berusaha, sedangkan manusia itu diminta berusaha dengan akalnya sendiri, lalu diikuti doa meminta pertolongan kepada Allah? 

Salah satu bentuk kesombongan manusia yang tidak disadari adalah ketika dia berusaha, lalu berdoa. Mengakhirkan doa, itu keliru! Kenapa keliru? Bukankah memang seharusnya seperti itu? Manusia wajib berusaha, dan berdoa itu sebagai bagian kekuatan usahanya?

Perhatikan dengan baik!
Ketika manusia berusaha, sesungguhnya dia belum tentu melakukan usahanya sesuai dengan kapasitasnya atau kemampuannya. Manusia itu besar nafsunya, sehingga besar kemungkinan dia berjalan berdasarkan nafsunya, lalu meminta kepada Allah. Allah dipaksa untuk mengabulkan nafsunya. Ketika akhirnya gagal, dia bisa menjadi apatis atau berpikir seolah-olah Allah tidak mengabulkan doanya. 


Nah, coba kita pahami terlebih dahulu, apa dan bagaimana itu doa?
الدُّعَاءُ صِلَاحُ المُؤْمِنِ” Doa itu adalah senjata bagi orang-orang mukmin. Doa ini satu hal yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim, karena manusia akan selalu membutuhkan Allah beserta pertolongan-Nya. Allah-lah sebagai Sang Khaliq yang paling mengetahui bagaimana kondisi ciptaannya. Allah itu Maha Pendengar. Allah akan selalu mendengar doa-doa manusia dan pasti mengabulkannya.

Jelas diterangkan di QS. Al-Baqarah ayat 186:


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.”

Makna diatas sangat jelas. Hanya, kita saja yang sering salah perspektifnya. Buat kita, Allah Maha Penyayang maka Allah akan mengabulkan doa kita. Tetapi bisa saja, karena Maha Penyayang, Allah menjaga kita. Allah bukan tidak mengabulkan doa kita, Allah hanya ingin jiwa kita stabil dan tenang dahulu, karena ketika kita tidak stabil maka saat rezeki itu diturunkan, kita akan menjauh dari-Nya dan tenggelam dalam kecintaan dalam duniawi. Ketika itu terjadi, sesatlah kita. Allah menundukkan kita dengan menahan prosesnya dan membuat hati merenung supaya ketika kita berhasil, kita tidak lalai dan ketika kita gagal, kita tidak patah semangat. Allah tidak ingin kita menjauh dari-Nya. Itulah konsep Maha Penyayang yang lebih luas, bukan dalam artian sempit. Seandainya kita memahami ini, seharusnya kita tersenyum senang dan penuh rasa syukur. Tidak semua orang mendapatkan kenikmatan seperti ini, karena kebanyakan manusia tersesat di dunianya.

Nah, jadi manakah yang lebih utama, doa dulu atau usaha dulu?
Jawaban tepatnya adalah cobalah berdoa dulu, baru ikhtiar (berusaha). Minta kepada Allah untuk memberikan petunjuk apa yang harus kita lakukan. Mintalah dengan kepasrahan total, karena kita tidak mengerti apakah yang akan kita lakukan nanti benar ataukah salah. Allah yang tahu semua keinginan kita dan semua masalah kita. Berdoalah bahwa kita menyerahkan seluruh rencana atau keinginan, masalah, dan solusinya kepada-Nya untuk hidup kita. InsyaAllah, Allah akan menerangkan akal kita supaya bisa melihat petunjuk-petunjuknya berupa peluang-peluang yang tampak atau peluang-peluang yang besar. Terkadang, bahkan peluang itu datang sendiri tanpa diminta dan dari sudut yang tidak kita perhitungkan. Allah akan memperluas jalan kita menuju tercapainya rencana atau keinginan kita. Jagalah terus dengan berdoa dan melangkahlah dalam berusaha. Ikuti petunjuk-prtunjuk dengan akal kita, bukan dengan akal yang penuh nafsu. InsyaAllah jalan yang akan kita lalui sangatlah terang benderang. 


Allah-lah pemilik semua yang terbaik. Allah-lah penentu hasil. Allah-lah yang akan yang akan memberi petunjuk jalan yang terbaik untuk kita. Allah yang akan membuka hijab di akal kita. Allah pulalah yang akan mengirimkan nikmat melalui perantara kepada kita. 

Apakah hal ini begitu sulit untuk kita?
Kenapa hal sesederhana ini tidak terpikirkan oleh kita?


Terkadang, solusi dari semua kerumitan maslah yang kita hadapi bentuknya sederhana, dan sering kita ucapkan sehari-hari. “بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Singkat katanya, luas maknanya. Lidah kita fasih mengucapkannya, tetapi hati kita meragukannya. Hanya untuk meyakininya saja yang sulit. Astaghfirullahal ‘adzim...

Barakallahu fiikum
:)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Doa Dulu atau Usaha Dulu? Mana yang Lebih Utama?"

Post a Comment

Cerpen Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan

Cerpen Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan

Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan Hai... Namaku Lutfiana. Biasa dipanggil Lutev. Aku lulusan dari MA NU ASSALAM, Kudus tahun 2018. ...