Menjadi Produktif di Waktu Lockdown



Menjadi Produktif di Waktu Lockdown

Hai teman-teman...
Apa kabarnya di masa-masa quarantine day? Sudahkah diisi hal-hal yang bermanfaat? Ataukah hanya sibuk pegang HP sambil rebahan ria? Iya sih, itu kesibukan tapi apakah itu produktif? Wah wah apa jadinya Indoesia 10 tahun ke depan kalau pemuda-pemudinya tidak produktif begini?

Nah sebelumnya, kalian harus tahu dulu perbedaan orang yang sibuk dengan orang produktif. Bisa dikatakan, orang yang sibuk belum tentu produktif. Akan tetapi, orang yang produktif tentunya mempunyai kesibukan. Orang produktif akan mengambil langkah yang jelas dengan tujuan yang dicapainya nanti. Dengan begitu, langkahnya lebih terukur. Menjadi produktif adalah pilihan yang terbaik untuk dapat menjadi lebih baik, termasuk selama lockdown karena virus Covid-19 saat ini, dimana banyak waktu kosong yang kita punya karena aktivitas-aktivitas wajib sedang diliburkan.

Berikut beberapa tips menjadi orang yang produktif berdasarkan sudut pandang dan pengalaman pribadiku:

      1.  Anggaplah ibadah itu kebutuhan
Ibadah memanglah kewajiban. Tapi, anggaplah ibadah itu sebagai kebutuhan juga. Kalau kita butuh, insyaAllah, tubuh kita akan merespon positif untuk rajin dan semangat dalam mengerjakannya. Ibadah itu sarana untuk kita berkencan atau mencurahkan syauq (rindu) kepada Allah SWT, sangat manusiawi, kalau kadang merasa malas, aku juga kadang malas salat dhuha karena faktanya rebahan itu hal ternikmat untuk dilakukan. Tapi seketika, kutanamkan mindset bahwa “Aku butuh, sangat butuh, dan butuh banget. Dengan salat dhuha, Allah SWT akan luaskan rezeki dan mempermudah segala urusanku. Ayo gerak! Tidak lama kok.”

      2.  Pentingnya menulis tujuan
Dengan menghitung dan memanfaatkan waktu yang dimiliki, mengatur tujuan serta melakukan penataan pada tujuan ke depan adalah cara orang produktif dalam berpikir. Kita bisa tulis tujuan jangka pendek dan jangka panjang versi lockdown #dirumahaja. Jangka pendek bisa ditulis setiap malam sebelum tidur tentang apa yang akan dilakukan esok hari dan jangka panjang tentang apa yang akan dilakukan beberapa hari ke depan secara spesifik. Contohnya seperti tabel yang aku buat dibawah ini:
Menjadi Produktif di Waktu Lockdown

      3.  Mempunyai tempat khusus
Selanjutnya, siapkan tempat khusus yang membuatmu nyaman. Entah di teras rumah, ruang tamu, atau di mana pun, yang penting nyaman, asal jangan di tempat tidur yaaa. Tempat ternyamanku saat malam adalah di Rootop (lantai 5 asrama), belajar ditemani kopi, air mineral, cemilan, dan headset. Hehe.

      4.  Tetapkan pola yang konsisten
Semenjak lockdown, masing-masing dari kita seringkali begadang. Jam tidur berantakan, begitupun jam bangun tidur yang tidak pernah menentu. Alangkah baiknya membuat pola yang konsisten, dari bangun tidur hingga akan tidur. Ahsannya, cobalah efektifkan waktu #dirumahaja atau #diasramaja ini sama seperti aktivitas sehari-hari sebelum lockdown. Entah bangun di sepertiga malam atau subuh, kemudian tidak tidur lagi. Istirahat tidur qolilullah pada waktu siang dan tidur malam normal jam 10 atau maksimal jam 12. Waktu maksimalku adalah jam 1, hehe. Tidak apa-apa, setiap orang berbeda-beda yang penting konsisten.

      5.  Menjadi efektif, bukan responsif
Smartphone sulit sekali lepas dari tangan, cepat merespon segala notifikasi pada medsos dan cenderung aktif dalam merespon hal-hal yang terjadi di sekitar menjadi salah satu faktor yang mengambat aktivitas lainnya. Orang yang produktif akan memanfaatkan waktu dengan baik dan memilih hal-hal yang lebih bermanfaat. Aku biasa membatasi HP di setiap waktunya, termasuk malam adalah saatnya merespon chat orang-orang yang curhat atau tanya, dan memilah mana yang penting harus direspon saat itu juga dan mana yang bisa direspon nanti.

      6.  Kolaborasi dengan teman
Menghubungi seseorang beberapa kali dalam sehari adalah hal yang wajar, tetapi juga harus mengantisipasi jumlah komunikasi. Meskipun lockdown #dirumahaja, berusahalah untuk berinovasi atau menciptakan sesuatu yang baru seperti belajar online dengan teman, menambah hafalan dengan ustaz/ustazah via WA, membuat podcast kolaborasi dengan teman, mengadakan challenge baca buku one month one book dengan grup tertentu, atau bisa juga ikut kelas-kelas online seperti kelas menulis dan kelas desain untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan teman baru, kalian bisa cek di instagram @infolombamenulis .
Oh iya, Ramadhan semakin dekat, supaya kita tidak bermalas-malasan #dirumahaja, kita bisa juga adakan challenge fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) bersama walau jarak jauh, misalnya, banyak-banyakan khataman al-Qur’an pada bulan Ramadhan tahun ini, dan lain sebagainya.

      7.  Bersyukur dan berikan penghargaan terhadap diri sendiri
Apapun aktivitas yang kita lakukan jangan lupa disyukuri. Berikan penghargaan terhadap diri sendiri karena sudah mau berusaha produktif dan berhasil melakukan banyak aktivitas seharian. InsyaAllah pasti ada balasan indah nantinya.

Pengalaman Lockdown-ku:
Saat ini posisiku sedang di tanah rantau yaitu di negeri orang. Perantauanku ketika lockdown #diasramaaja terasa sedang simulasi menjadi ibu rumah tangga sambil menjadi seorang freelancer. Iya, simulasi, karena belum mempunyai “ehem”, hehe. Setiap hari memasak, menunggunya sambil baca buku. Aktivitas lainnya yaitu ngedit artikel, menulis, persiapkan bahan untuk mengisi blog, hadir kelas online dengan dikejar deadline tugas setiap harinya. Apalagi setiap buka HP seolah sedang mengurus anak, haha. Orang-orang rewel meminta fast respon, telvon masuk bergantian, banyak grup penting yang harus dipantau, melayani para penanya sekaligus para pasien curhat. Belum lagi, kalau sedang sakit atau lelah, sok tegar, sembunyikan amarah, berusaha sembuh, dan rawat diri sendiri.

Orang-orang menilaiku sangat sibuk, padahal yang kurasakan waktuku sangat produktif. Aku masih punya banyak waktu luang untuk refreshing seperti menonton film (kalian bisa tonton juga di sini), belajar edit foto-foto sambil dengerin musik (kalian bisa pantau instagram @ruang_edit atau channel-channel YouTube  tentang typography instagram stories untuk belajar secara autodidak), kemudian refreshingku setelah
Isya’ adalah bermain ke kamar teman-teman, beda orang setiap harinya agar gantian, hehe. Kusempatkan main, supaya ada komunikasi di dunia nyata sambil bercanda bersama.

Hal yang terpenting dari poin ini semua adalah “PAKSA”. Memulai memang susah, tetapi harus dipaksakan. Paksalah hingga terbiasa kemudian suatu saat akan menjadi luar biasa. “Al ‘ilmu yu’ta wa laa ya’ti”, ilmu itu dicari bukan mencari, seperti halnya bakat, bakat itu digali bukan menggali. Aku membuktikannya, aku suka sekali seni, tetapi tidak banyak yang aku bisa. Aku tidak bisa menggambar, tidak pandai memotret apalagi desain. Aku ingin bisa, aku mulai berusaha belajar seni digital seperti edit foto dan desain secara autodidak di YouTube. Awalnya tentu susah, menghabiskan waktu berjam-jam, tetapi sekarang jadi semakin candu dan selalu berinovasi dengan gaya editan yang baru, walaupun aku masih pemula dan amatiran.

Lockdown karena Covid-19 ini sangat lama, jangan sampai kamu dipermainkan dunia, tidak bisa mengatur waktu, dan akhirnya menyesal di kemudian hari “Kenapa waktu lockdown aku tidak begini, tidak begitu”. Kalau bisa, ciptakan inovasi atau sesuatu yang baru “Lockdown ini aku harus menghasilkan sesuatu”.
Selamat mencoba. Kita bangkit bersama-sama. Kita pasti bisa. Khair, insyaAllah.

Bagaimana lockdown versi kalian? Sudahkah produktif? Kalian bisa sharing di kolom komentar blog ini atau chat kirimkan lewat DM instagram @lutev_. Aku akan dengan senang hati membacanya. Semoga bermanfaat ^_^

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Menjadi Produktif di Waktu Lockdown"

Cerpen Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan

Cerpen Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan

Kugapai Mimpiku hingga ke Sudan Hai... Namaku Lutfiana. Biasa dipanggil Lutev. Aku lulusan dari MA NU ASSALAM, Kudus tahun 2018. ...