Tips Sukses Belajar di Luar Negeri
Semakin banyak pelajar Indonesia
yang mendambakan bisa kuliah ke luar negeri. Banyak alasan yang mendasari
keinginan tersebut. Kalau aku, berawal dari mimpi masa SMA, tepat setelah selesai
membaca novel “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy. Selain
itu, belajar di luar negeri merupakan sebuah tantangan yang menarik. Banyak hal
yang akan didapat seperti bahasa, pengalaman, budaya, sejarah, keilmuan,
kearifan, dan lain sebagainya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu
diingat bagi calon mahasiswa luar negeri atau yang tengah mencari ilmu di dalam
maupun luar negeri di antaranya:
1. Niat yang
perlu diluruskan
Apa yang kita niatkan, itulah yang
akan kita dapat. Maka dari itu, kita harus meluruskan niat sedini mungkin
selagi belum terlambat. Apa yang kita cari di luar negeri? Jangan sampai
perjuangan kita belajar di luar negeri hingga menghabiskan banyak biaya
ternyata tak mendapatkan apa-apa dikarenakan niat yang salah.
Niat yang benar adalah belajar. Belajar adalah niat yang utama dan prioritas dari segalanya. Andaikan dalam proses pembelajaran kita bisa mengunjungi tempat-tempat wisata, anggap saja itu hanyalah bonus karena tujuan kita bukan untuk rekreasi.
Niat yang benar adalah belajar. Belajar adalah niat yang utama dan prioritas dari segalanya. Andaikan dalam proses pembelajaran kita bisa mengunjungi tempat-tempat wisata, anggap saja itu hanyalah bonus karena tujuan kita bukan untuk rekreasi.
2. Menggali
banyak informasi tentang tempat belajar yang akan dituju
Informasi bisa didapat dari banyak
hal, apalagi di zaman modern ini. Banyak media internet yang terus
berlomba-lomba memberikan informasi ter-update tentang apapun yang kita cari
di internet. Tujuan menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang tempat yang
akan kita tuju untuk belajar adalah agar kita lebih siap lahir dan batin dalam
menjalankan proses belajar di tempat tersebut, terlebih lagi jika tempat yang
dituju adalah luar negeri, tentunya akan ada banyak perbedaan dengan negara
Indonesia. Kenali bagaimana cuacanya, budayanya, norma-norma yang berlaku,
kondisi masyarakat, apa yang disuka dan dibenci.
3. Selalu ingat
tujuan awal
Kita perlu mengingat apa tujuan kita
merantau ke tempat yang jauh yaitu belajar. Begitu banyak hal yang kita korbankan
dan tinggalkan untuk pergi ke tempat belajar. Akan sangat rugi jika lupa apa
tujuan awal kita. Apalagi, kita adalah anak-anak muda Indonesia yang sepuluh
tahun mendatang, kemajuan Indonesia ada di tangan kita. Sebagai pelajar
Indonesia, banyak amanat yang kita tanggung di pundak. Maka dari itu, kita
harus selalu ingat alasan kaki kita melangkah ke tempat tersebut.
4. Belajar
banyak hal
Dalam proses belajar, jangan hanya
mengandalkan apa yang diajarkan di kampus. Apa yang diajarkan di kampus
hanyalah dasar-dasar, sedangakan untuk pengembangannya kita butuh media lain.
Perpustakaan merupakan tempat yang tepat karena dari buku-buku itulah pikiran
kita bisa lebih meluas dan tidak hanya berputar di materi dasar saja. Menghadiri
kajian dan seminar juga termasuk media yang dapat menumbuhkan cabang-cabang
keilmuan, yang mana apa yang disampaikan di dalamnya terkadang belum
disampaikan di perkuliahan.
5. Berdiskusi
dengan siapapun
Diskusi adalah proses saling
tukar-menukar pikiran kepada lawan bicara mengenai sesuatu yang dibicarakan.
Kita bisa disebut orang yang memahami suatu informasi keilmuan jika kita bisa
memberikan pemahaman kepada lawan bicara. Apa yang kita baca dan dengar adalah
suatu modal yang nantinya akan kita berikan kepada orang lain. Berdiskusi juga
akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Satu sisi bisa meningkatkan skill
dalam menyampaikan informasi dan di sisi lain bisa mendapatkan informasi
tambahan yang belum dibaca dan didengar. Inti dari diskusi adalah sama-sama
merasa membutuhkan informasi dari lawan bicara. Suatu informasi jangan hanya
berhenti di diri kita sendiri.
6. Menulis setelah
membaca dan mendengar
Menulis merupakan kegiatan
penyampaian informasi melalui tulisan. Setelah kita mendapatkan banyak informasi
dari membaca dan mendengar, kita perlu mengabadikan dan menyusunnya menjadi
sebuah tulisan yang sistematis dan rapi untuk dinikmati orang lain. Tulisan
akan terus menjadi media penyampaian informasi kepada siapa pun dan sampai
kapan pun walaupun penulisnya sudah meninggal dunia. Andaikan semua ilmuan atau
orang pintar pada zaman dahulu tidak menuliskan segala informasi yang
diketahuinya ke dalam sebuah tulisan, maka tidak mungkin pada zaman sekarang
kita bisa merasakan segala kenikmatan teknologi yang serba canggih. Semua
penemuan-penemuan ini muncul dikarenakan adanya data-data informasi yang
ditulis orang zaman dahulu.
0 Response to "Tips Sukses Belajar di Luar Negeri"
Post a Comment